kain tenun karya masyarakat kampung raja prailiu |
Berbekal
informasi yang saya dapat dari seorang teman, Simon Onggo maka mulailah saya
membuat perencanaan perjalanan ke Tanah Sumba.
Jadilah
saya menelepon Kak Uman, anak dari Mama Margaretha istri dari raja Prailiu
(almarhum). Tujuan kami pertama-tama
masuk di Tanah Sumba memang ke Kampung Raja Prailiu yang terletak di Sumba
Timur.
Begitu
turun dari mobil Kak Uman yang menjemput kami di bandara Umbe Mehang Kunda, Waingapu
tampak Mama Eta, panggilan dari Mama Margaretha sudah menyambut kami di teras
rumah.
Keramahan
beliau tampk dari wajahnya, senyum tulus yang menyambut ‘tamu’ nya. “Selamat Datang” ucapnya kepada kami
bertiga.
Saya
juga sudah saling berbicara melalui telepon dengan mama Eta sebelum kami ke
Sumba.
bersama mama eta |
Tak
berapa lama, mama Eta memberikan pinang dan sirih kepada kami sebagai simbol
keramahan penerimaan tamu. “Kalo tak kuat langsung dibuang saja” ujarnya
melihat wajah-wajah kami yang sedang mengunyah pinang dan sirih tadi. Saya menikmatinya, namun tidak dengan
Azzam. Karena ini kali pertama dia
merasakan sirih dan memang rasanya yang khas, dia lantas cepat-cepat
meludahkannya.
Percakapan
semakin hangat, dari mulai sekedar soal perjalanan kami ke sini, orang-orang yang sudah pernah datang ke kampung raja, hingga ngobrol soal keluarga. Namun kami terpaksa harus ke homestay Praikamarru untuk
menyimpan barang-barang kami dan sekaligus menyegarkan diri.
Oiya,
homestay Praikamarru ini dikelola oleh Sarah Hobgen, istri dari Kak Uman. Saat kami kesana, baru satu homestay yang
bisa ditempati, satunya lagi sedang dalam tahap akhir pengerjaan.
Mendengarkan cerita Kak Uman |
Azzam bersama 2 orang cucu mama eta |
homestay praikamarru |
Sekitar
jam 4 sore, kami bergegas meninggalkan homestay. Tadi kami sudah berjanj akan pergi ke bukit
wairinding. Sebelum berangkat, kami
bercakap-cakap dengan kak uman disekitar makam raja kampung prailiu. Dia menceritakan tentang silsilah raj prailiu
beserta arti dari symbol-simbol yang ada di makam.
Makam Raja Prailiu |
Tak
jauh dari kami berada, ada ibu-ibu warga sekitar yang memajang beberapa hasil
karya mereka. Diantaranya kain tenun
sumba yang terkenal, kalung, gelang, anting-anting dan yang lainnya. Biasanya mereka akan menawarkan hasi karyanya
ketika ada tamu yang datang ke kampung prailiu.
Beberapa karya yang ditawarkan masyarakat |
Hari
menjelang sore, sesuai rencana kamipun segera menaiki mobil untuk pergi ke
bukit wairinding yang terkenal.
No comments:
Post a Comment