Gunung
Rinjani, sebagai gunung kedua tertinggi di Indonesia ini memang sangat terkenal
dengan keindahan pemandangan nya. Bahkan masuk dalam daftar salah satu gunung
berapi aktif terindah di dunia.
Gunung
yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini banyak didatangi oleh
para pendaki mulai dari lokal hingga pendaki mancanegara. Memang, dengan
medan dan pemandangan nya yang bervariasi dari mulai sabana, hutan dan danau sangat
memanjakan mata para penikmat alam.
Namun
kali ini, sayangnya kedatangan saya dan beberapa kawan ke “Pulau 1000 Mesjid” ini bukan untuk mendaki Rinjani.
Jalanan
yang pas untuk 2 mobil membawa kami melintasi bagian Timur Pulau Lombok.
Bercanda,
nyanyi hingga ngerjain teman sendiri kami lakukan didalam bus berukurang sedang
tersebut untuk mengurangi rasa kantuk.
Setelah
perjalanan hampir memakan waktu sekitar 2 jam kalau dihitung dari hotal dimana
temoat kita menginap, terlihat disisi kanan jalan ada plang bertuliskan Pantai
Kuta. “wah, nyampe juga nih kita”,
ujar seorang teman dengan wajah sumringah.
Karena memang Tanjung Aan yang akan kami datangi letaknya tak jauh dari
Pantai Kuta, Cuma sekitar 5 km saja.
Matahari
masih memancarkan sinar teriknya ketika kami sampai di Tanjung Aan. Pantainya yang berpasir putih tampak
menyilaukan mata.
Begitu
turun dari bis, tak ada seorangpun yang langsung ke pantai, tapi mencari tempat
untuk berteduh sementara.
Beberapa
ada yang menuju warung, ada juga yang ke pondokan yang terbuat dari kayu dan
beratapkan daun.
Selagi
menikmati belaian angin sepoi, tak menunggu lama kamipun langsung di serbu oleh
para penjaja kain khas lombok. Ada
sekitar 5 sampai 7 orang pedagang yang mendekati kami. Beberapa teman membeli
lagi kain yang dijajakan walaupun sebagian besar dari kami sudah berbelanja
tadi ketika singgah di Desa Adat Sade.
Mungkin karena memang warna warni kain tenun lombok ini sangat menarik
dipandang mata.
Beberapa
hari berada di Lombok kali ini, lumayan menambah pengetahuan saya. Ternyata disamping efek dari pariwisata dan
turunannya sebagai salah satu penghasilan dari para penduduk di Lombok,
ternyata Lombok, khususnya Lombok timur dikenal juga sebagai salah satu
tembakau terbaik di Indonesia.
Dari
pembicaraan kami dengan para petani, ketika kami mampir di Desa Lekor bahwa
adanya perubahan-perubahan yang dirasakan masyarakat.
“Dulu
sekali, sering terjadi kejahatan di daerah sini, seperti perampokan ternak. “Tempat
saya ini malah pernah disambangi sekitar 20 orang rampok” jelas Pak Haji Sabarudin, salah seorang ketua kelompok tani di Desa Lekor.
Namun
setelah pertanian tembakau mulai menggeliat di akhir tahun 1986-an, daerah
disana pun mulai ramai, jalanan lebih baik dan penerangan yang cukup.
“Bahkan
ada mantan rampok yang kini setelah sadar lalu menjadi petani tembakau. Selain bertanam tembakau, Haji Sabarudin juga berternak sapi yang berasal dari Bali.
Upaya yang dilakukan Pak Sabarudin memang
tidaklah bisa dikatakan mudah. Butuh
waktu yang lumayan baginya untuk mengajak dan meyakinkan warga nya agar mau
bertani tembakau yang kini hasilnya sudah dapat dirasakan oleh warga desa
Lekor.
Hampir
tak ada usaha yang tak pernah ada gagalnya.
Seperti yang pernah dialami oleh Pak Sabarudin dan warga desa
Lekor.
Di
tahun 2010, mereka sempat bangkrut karena tahun itu curah hujan lumayan tinggi
yang mengakibatkan gagal nya panen tanaman tembakau.
Tanaman
tembakau memang salah satu tanaman yang cocok ditanam di daerah yang relatif
kering, tentunya dengan beberapa persyaratan yang menjadi standar.
Sempat
mereka mencoba bertani tanaman lainnya seperti kedelai, namun hasilnya tak seberapa. “yah, kita
cuma bisa dapat balik modal aja”, ujar Pak Sabarudin. Matanya menerawang, seperti mencoba mengingat
peristiwa yang sempat menjatuhkan semangat mereka.
Selain
bertanam tembakau, masyarakat Lombok Timur juga menanam padi dan cabai di lahan
mereka.
Seiring
informasi, bantuan modal, bibit, pelatihan dan pendampingan bagaimana cara
bertani yang benar yang didapatkan dari pihak mitra, hari demi hari semakin
baik pula hasil tani yang mereka tuai.
Pak
Sabarudin melanjutkan ceritanya, “jadi disini,
untuk melihat petani yang sudah berhasil sangat mudah sekali. Yang pertama naik
haji, punya rumah dan yang ketiga...kawin lagi. Hahahaha..” ujarnya sambil
tertawa. Beliau sendiri sudah pergi haji 1 kali. “gak dikasih izin sama istri” jawab Pak Sabar
sambil mesem, ketika ada seorang teman yang bertanya kenapa istri beliau cuma
satu saja.
Pak
Sabarudin sendiri kini memperkerjakan sekitar 50 orang di lahan yang dia punyai
dengan luas lahan sekitar 75 are. Total
lahan tembakau di lombok sendiri sekitar 20.000 an hektar.
Seperti
yang sudah saya sebutkan diatas tadi, selain pariwisata mungkin saat ini
pertanian tembakau menjadi salah satu sendi kehidupan di kawasan Lombok Timur.
Dengan
adanya peningkatan pendapatan, bertambah pula wawasan. Anak-anak petani kini banyak yang bersekolah
tinggi, bahkan beberapa diantara meneruskan usaha orang tuanya setelah
menyelesaikan jenjang perguruan tinggi.
Harapan
mereka mungkin sama dengan petani di daerah lainnya, yaitu tidak terjadinya
gagal panen, harga jual yang baik dan adanya bantuan dalam berbagai bentuk baik
dari pihak pemerintah maupun mitra swasta.
Hari
keempat di Lombok, jam telah menunjukkan pukul 4 pagi. Saya dan kawan-kawan
bergegas menuju ke bandara untuk pulang ke tempat asal masing-masing. Sampai jumpa lagi, Lombok!
Di Tanjung Aan |
Penenun di Desa Sade |
Haji Sabarudin |
Di Kebun Tembakau |
Weh barengan sama Agus Mulyadi, mbak Indri Juwono dll :-D
ReplyDeleteKeren :-D
Makasih udah mampir kesini yaaa.... :)
Deleteyang bagian kawin lagi harus dicoret dari list hehehe
ReplyDeletesssttt.....yang bagian itu biar masing2 aja hahahaha
DeleteLombok selalu bikin kangen.
ReplyDeleteGa bosen buat refreshing otak ke sana.
hehehe....makasih udah mampir disini ya
DeleteSepakat, Lombok memang sebenarnya lengkap. Tinggal dipoles lebih terintegrasi saja, juga kemanan dan kenyamanannya ditingkatkan.
ReplyDeleteGunung Rinjaninya terutama, bikin kangen :D
ReplyDeleteudah lama banget nih gak ketemu mas yang satu ini. :P
ReplyDeletepasti seru banget ya bisa langsung liat proses pengolahan tembakau, jadi berhasil bikin berapa linting mas?
hei...hei..kamu kakak yang cantik :) trus kapan kita ketemuan?
Delete