“Bagaimana
caranya menyembunyikan pikiran?”
”Kamu ingin tahu
caranya?” Cobalah mencurinya dari pikiran kami.”
“Bagaimana cara
mencuri pikiran kalian?”
“Caranya ada di
dalam pikiran kami”.
Dru
Dan Kisah Lima Kerajaan (Clara Ng)
Begitu
turun dari angkot yang membawa kami ke pintu masuk Camp Bravo, saya langsung menelepon mang ucup sang pengurus
camp. “Mang kami udah sampe nih?” ujar saya. Mang ucup berjanji segera menuju ke tempat
kami.
Azzam
memilih untuk ikut bersama mang ucup dengan menggunakan motor sementara saya
dan istri berjalan kaki.
Setelah
berjalan selama sekitar 20 menit melewati kebun, sawah dan rumah penduduk
sampailah kami di lokasi camping camp
bravo dengan disambut oleh hujan sedang.
Perjalanan
menuju camp bravo camping ground yang
terletak di Desa Cidahu ini kami tempuh dengan menggunakan kereta jurusan
bogor-sukabumi dengan jadwal keberangkatan pukul 13.40 dan tiba di stasiun
Cicurug sekitar pukul 14.40, lalu berlanjut menggunakan angkot.
Di
hari Minggu ini tak ada tamu lain selain kami di camping ground yang terletak di Desa Cidahu ini, begitu penjelasan
mang ucup yang berarti hanya akan ada satu tenda kami selama 3 hari
disana.
Ada beberapa pilihan lokasi untuk memasang tenda disana, dan kami memilih lokasi yang dibawah didekat sungai.
Ada beberapa pilihan lokasi untuk memasang tenda disana, dan kami memilih lokasi yang dibawah didekat sungai.
Sesampainya
di bawah, hal yang kami lakukan adalah memasang tenda, agar barang-barang
bawaan dapat segera kami bongkar, dan mengantisipasi turunnya hujan.
Mendirikan tenda bersama |
Sore
itu seperti sudah tak sabar, Azzam langsung bermain di sungai sementara saya menyiapkan
minuman hangat dan pisang bakar sebagai cemilan sore hari sebelum nantinya
menyantap makan malam kami.
“Ayo,
bun kita mulai baca Dru nya”, ujar Azzam pada bundanya. Berbaring di dalam tenda, Bunda pun mulai
membacakan Dru untuk Azzam dengan diterangi oleh senter di kepala.
…“Cahaya merembes
masuk di antara pori-pori kayu, memperlihatkan suasana yang magis. Kesimpulan itu membuat Dru semakin
bertanya-tanya. Benarkah ia sedang
merangkak di dalam batang pohon? Apa yang terjadi dengan dirinya? Bagaimana ia bisa berada di dalam pokok kayu?
Setinggi apakah pohon ini?”...
“Baca
Dru nya udah dulu ya, zam?” ujar istri saya pada Azzam karena memang hari
semakin larut dan waktunya untuk beristirahat.
Ditemani Dru, sebelum tidur (di dalam tenda) |
Kopi
untuk saya, teh manis kesukaan bunda dan susu manis pilihan azzam menemani pagi
hari yang cerah. “sarapan dulu ya, zam
sebelum kamu main di sungai biar gak kedinginan” seru bunda saat saya sedang
menyiapkan roti bakar untuk sarapan pagi ini.
Azzam pun menuruti.
Selamat pagi.... :) |
Tampak
beberapa orang yang sedang bermain di sungai dekat dimana tenda kami berada
yang sudah kami pindahkan beberapa meter dari lokasi hari pertama. Memang, pintu masuk menuju lokasi kemping di
bawah camp bravo ini tidak ditutup
oleh pengelola, sehingga terbuka bagi siapa saja yang ingin bermain di
sungai. Sedangkan bagi orang yang ingin
ke air terjun, otomatis akan melewati tempat ini.
Airnya dingin :) |
Setelah
menghabiskan sarapannya, azzam segera menyeburkan diri kedalam sungai.
Hammock yang sengaja kami bawa, segera
kami ikatkan diantara 2 pohon sedang yang dekat dengan sungai. Bunda asyik membaca Dru di dalam hammock, ditemani sejuknya udara dan
suara aliran air sungai dibawahnya dimana azzam masih bermain disana. Nikmat mana lagi yang kau dustakan! Hahaha….
Santai di hammock |
Sebelum
hari beranjak siang, kami naik ke lokasi bagian atas. Dari sana, terlihat lahan kemping Batu Tapak Camping Ground, yang memang kedua lokasi
ini di batasi oleh sebuah sungai. Kami
sendiri sudah beberapa kali kemping di batu tapak. Selama kami kemping di batu tapak, kami sudah
tahu keberasaan camp bravo ini, namun
baru kali ini kami memutuskan untuk mencobanya.
Sambil
berjemur matahari dengan pakaian yang masih basah, bunda membacakan Dru untuk
azzam. Mereka duduk diatas batu yang
lumayan besar, dan kemudian berpindah ke bawah pohon seri yang cukup
rindang. Di lokasi atas ada beberapa
fasilitas yang disiapkan oleh camp bravo,
diantaranya flying fox, kolam ikan yang diatasnya ada bambu dimana orang bisa
bermain gebuk bantal dan juga saung untuk berkumpul jika ada pengunjung yang
membutuhkan tempat berkumpul.
Mang
ucup sedang mengawasi 2 orang pekerja yang sedang merenovasi tempat menyimpan
barang-nbarng mereka. Kami sempat
bercakap-cakap dengan mang ucup sebentar sebelum akhirnya kembali turun ke
bawah.
Oiya,
menurut mang ucup malam hari ada satu petugas yang berjaga dan mengawasi lokasi
pada malam hari. Dari atas sini terlihat
hanya satu tenda saja di bawah, yaitu tenda kami.
Hingga
sore hari kami habiskan dengan bermain-main di sungai, bermalas-malasan di
dalam hammock hingga sore hari
menjelang. Sebelum kayu bakar pesanan datang, saya
membuatkan roti bakar coklat keju untuk kudapan sore itu, tak lupa ditemani
kopi, the dan coklat hangat.
Enaaaakkkk.... |
Selepas
maghrib hujan pun turun. Di dalam tenda
kami berharap agar hujan tak terlalu lebat dan lama, karena kami sudah
merencanakan membuat api unggun.
Tak
berapa lama, hujan berhenti dan kami memulai membakar kayu dan berada disekitar
api unggun. Belum habis semua kayu
terbakar, hujan kembali turun hingga membuat kami terpaksa masuk ke dalam
tenda.
Di
dalam tenda kami bercakap-cakap dan kemudian bunda kembali melanjutkan
membacakan Dru untuk azzam diantara suara hujan yang merdu didengar.
Waktunya api unggun-an bertiga |
…..“Kerajaan apa
ini ?” Akhirnya Dru menemukan suaranya lagi.
“Ditengah padang pasir sunyi seperti ini?”
“Ini adalah
Kerajaan Logam”. Tanti Pala mendesis
dari mulutnya, yang terlijat selalu rapat.
Ia berutar mengelilingi Dru ketika berbicara. “Dan ini bukan padang pasir, Nona Sok
Tahu”. Dru terdiam tak membantah. “Ini adalah gumuk pasir”…
Bunda
akhirnya menyudahi bacaannya untuk malam itu, karena memang malam sudah semakin
larut. Azzam tadi sempat memohon dan
dikabulkan untuk menambah halaman bacaan dari yang sudah disepakati sebelumnya.
Pagi
hari, tampak bekas api unggun dan sisa kayu yang masih utuh basah karena hujan
tadi malam. Hujan yang menemani kami ke
peraduan hingga tengah malam.
Sambil
menyeruput minuman hangat, saya mengolah pisang uli menjadi pisang bakar keju
coklat untuk sarapan kami pagi itu.
Sarapan
kami bawa ke seberang sungai menuju lokasi kemping yang paling ujung, menikmati
gemericik air sungai dan dikelilingi oleh bunga-bunga terompet disekitar kami.
Kembali
ke tenda, ada sekitar 6 orang anak yang sedang mandi di sungai. Untuk menghabiskan bahan makanan yang kami
bawa, saya menawarkan membuatkan roti bakar coklat keju untuk mereka. Tanpa basa-basi, mereka pun menerima dengan
senang hati.
Berbagi roti bakar |
Mandi
di sungai bertiga kami lakukan untuk membersihkan diri sebelum membereskan tenda
dan barang-barang. Hujan sempat kembali
datang menemani makan siang kami.
Setelah
hujan reda, kami naik ke atas untuk membayar biaya-biaya sekaligus pamit ke
mang ucup.
Setelah
sampai di jalan utama, saya menelepon angkot yang kemarin mengantarkan kami
kesini untuk menjemput. Kami memang
sudah membuat janji 2 hari lalu.
Sambil
menunggu angkot datang, bunda dan azzam memesan mie instant dan teh serta kembali
melanjutkan membaca Dru.
“Nah,
tuh angkotnya datang, yuk yuk” ujar saya.
Kami semua masuk ke dalam angkot yang akan mengantarkan kami ke stasiun
kereta cicurug. Sempat menunggu sekitar
1 jam, akhirnya kereta datang yang akan membawa kami sampai ke bogor, lalu kami
lanjutkan tujuan menuju Depok untuk kembali pulang ke rumah…
Masak apa dulu ya? |
Bermain di sungai |
Ahh iri kalau baca seperti ini heheheheh.
ReplyDeleteYakin si adek gak bakalan melupakan pengalaman selama kemping, dan bakalan jadi cerita dia nanti kalaus udah dewasa.
makasih mas udah mampir :) semoga jadi pengetahuan baginya
DeleteTahun lalu ke batu tapak, sempet mampir ke bawah di bravo tp air sungainya lagi surut jd ga bisa ngerasain serunya main air di aliran sungai. paling hanya main di air terjun kecil dekat bravo dan air terjun besar yg agak lumayan jauh ke atas. But over all, tempatnya memang family-friendly
ReplyDeleteiya, sepakat tempatnya menyenangkan. Makasih udah mampir di blog saya :)
Deleteasik banget, setiap mampir diblog ini selalu berwisata alam bersama keluarga..
ReplyDeletelama lama udah gede tuh putranya om sukma
salam :)
dsukmana.wordpress.com
makasih mas udah mampir di blog saya. semoga apa yang kami share bisa bermanfaat.
Deleteiya, makin gede dia, soalnya di kasih makan hahahahaha....
wah kak sukmaaa ternyata baru nemu blognya setelah ktmu orangnya, itu photo apik banget
ReplyDeletealoooo winnyyyyy...........makasih ya :)
Deletekalau saya sama winny koment komen blognya dulu baru ketemu kemarin di Magelang :D
DeleteTeduh membaca tulisan ini. Keluarga yang hangat di tengah hawa pegunungan yang sejuk. Keluarga yang mencintai alam, saya pikir sudah ada satu generasi muda yang aman, Azzam, yang akan siap mengajak untuk senantiasa mencintai alam :)
ReplyDeletemakasih masbro untuk komentar nya. semoga azzam dapat terus mencintai dan menghargai alam :))
Deleteseru ya kemping bareng keluarga! semoga bisa kemping bareng pasangan *eh
ReplyDeleteAdis takdos
travel comedy blogger
www.whateverbackpacker.com
seru, Dis! ditunggu kemping bareng pasangannya :D
Deletewahh jarang jarang baca artikel yang liburannya kayak gini,, seru juga ternyata yakk.. bisa di coba nih :) hehe
ReplyDeletemakasih sudah mampir dan komen disini. seru pastinya :))
Deleteklo boleh usul ni mas , bisa di buat info kalkulasi biaya nya..biar org yg pingin camping jadi bisa nyiapin budget nya
ReplyDeleteiya maaf, saya agak jarang memang nulis soal biaya-biaya :))
Delete