Monday, July 6, 2015

Body Rafting di Green Canyon, Pangandaran



 
dari atas


3 Tiket Kereta Api jurusan Bogor-Sukabumi (pulang-pergi) sudah ditangan.  Rencana awal kami untuk liburan kali ini sebelum puasa adalah camping di Situ Gunung. Tapi, sehari sebelum berangkat ketika membicarakan rencana lebih detail, berubahlah rencana untuk camping setelah menimbang beberapa hal, akhirnya tujuan kita alihkan ke Pangandaran.  Lumayan agak impulsif sih.

Ini  kali ke tiga kami liburan keluarga ke Pangandaran.  Sebagai tujuan wisata, bermain di pantai Pangandaran sudah semacam menu utama.  Kegiatan lainnnya yang sudah kami lakukan adalah berperahu di Green Canyon dan ke Pasir Purtih (snorkeling), mendatangi pantai batu hiu dan juga body rafting di Citumang.Nah, perjalanan kali ini kami rencanakan body rafting di Green Canyon yang katanya lebih menantang dari yang di Citumang.

Setelah sampai di terminal Pangandaran, dikarenakan masih terlalu pagi maka kami langsung mencari hotel untuk sekedar menitipkan barang bawaan yang tak akan kami bawa ke Green Canyon untuk body rafting.Dengan menaiki angkot, sampailah kami dipintu masuk Green Canyon lalu mencari warung untuk sarapan.  Tak menunggu lama, kami langsung didatangi oleh salah satu provider yang menawarkan paket body rafting.

“Paketnya sih 1 juta untuk 5 orang, kalo bapak Cuma bertiga bisa kita kasih 800,000 saja” ujar sang operator.
‘Wah lumayan juga sih kalo 800.000, kalo gitu kita tunggu aja deh ada rombongan lain yang bisa barengan sama kita, biar kita ikut yang 200,000/orang” ujar saya kepada dia.  Setelah saya berdiskusi juga dengan istri.

 Hampir satu jam dan akhirnya pihak operator  mendatangi kami yang sedang duduk-duduk di area pembelian tiket perahu.  “pak, ayuk kita ke base camp, udah ada barengan nya nih”.  Kami pun bergegas menyambutnya dan langung menuju mobil bak terbuka yang akan membawa kami menuju base camp Kali-Kali body rafting.  Ya, itulah nama operator tersebut.
Hanya memakan waktu tak lebih dari sepuluh menit, kami melihat ada 4 orang yang sudah bersiap-siap sedang mengganti pakaian ketika kami sampai di base camp.




pose sebelum pengarungan


Setelah semua orang dilengkapi peralatan untuk ber body rafting,  perjalanan menuju titik awal lagi-lagi menggunakan mobil bak terbuka. Oiya, menurut sang guide, operator mereka agak berbeda dengan operator laiinya, karena mereka meminjamkan pelingung dari dengkul hingga batas pergelangan kaki dan juga sepatu/boot selam.  Dan hal itu terbukti ketika kami berjumpa dengan rombongan lain di pengarungan.
Sesaat tiba di titik awal pengarungan semua berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari salah seorang guide.

Tak lupa berdoa, maka selanjutnya7 peserta dan 3 orang guide serta merta menceburkan diri kedalam air sungai yang lumayan dingin dan tampak berwaran ke tosca-an tersebut.  Perjalanan dimulai!


mendengarkan pengarahan


Dari mulai kedalaman air yang dapat membuat kami mengambang dengan santainya, kadang kami harus berdiri menapaki di pinggiran sungai yang berbatu.
Beberapa kali sang guide menunjukkan tempat-tempat untuk melompat dari ketinggian tertentu bagi peserta yang ingin mencoba melompat.

Ada kalanya kami bertemu jeram dan menghanyutkan diri didalamnya yang membuat perjalanan tidak datar-datar saja bahkan menjadi lebih seru!
“ini agak surut sih, biasanya kalo airnya banyak, lebih seru lagi” ujar sang guide.  Kamipun setuju dengannya.
Tapi tetap ada sih yang jeramnya membuat kita berteriak, saat kita masuk kedalamnya tubuh sempat tenggelam dalam hitungan 5 detik.  Lumayan ngagetin karena gak nyangkanya.

Selaiin hanya mengandalkan jaket pelampung, Azzam pun beberapa kali memasuki jeram dengan menggunakan ban yang memang sengaja dibawa oleh sang guide.  Setiap kali memasuki jeram, azzam berteriak kegirangan,. Seru banget katanya!


yeay! 


rombongan kami hari itu


Ketika memasuki kira-kira lebih dari setengah perjalanan, sampailah kami di "Rest Area”.  Setidaknya itu sebutan yang diberikan oleh operator kepada kami.
Di pinggir sungai, ada semacam warung yang siap-siap menghangatkan tubuh dengan suguhan minumam hangat, gorengan dan juga mie instant yang tinggal diseduh.  Sekaligus berjemur di bawah sinar matahari yang menghangatkan tubuh.
Disana, kami berkumpul dengan beberapa rombongan lain yang tentunya juga bermaksud yang sama dengan kami.

Perjalanan pun berlanjut, ketika perut sudah terisi dan tubuh mulai menghangat kembali.  Ada juga peserta yang sepertinya tak rela berhenti berjemur karena harus masuk kembali ke air sungai yang dingin.
Setelah pengarungan yang melewati jeram dan juga beberapa pancuran air yang jatuh dari air di batu-batu bagian atas bagaikan air hujan.
Tak terasa pengarungan dengan ber body rafting yang memakan waktu sekitar 3 jam sudah harus kami akhiri.


Halo!


Di garis akhir, para peserta di jemput oleh kapal yang akan membawa kembali ke base camp yang telah menyiapkan suguhan makanan dan minuman.  Saatnya pula kami berpisah dengan peserta rombongan yang lain.

Hari itu, kami bertiga langsung menuju pantai untuk menikmati senjanya.  Barulah keesokan harinya kami bermain dipantai hingga hari menjelang siang.  Sore harinya, kami berkemas untuk bersiap kembali pulang.

Sampai bertemu lagi Pangandaran!



di akhir perjalanan


body surfing

Senja di Pangandaran


Tips Memilih Jadwal Keberangkatan Saat Berlibur Bersama Balita

Pergi liburan bersama keluarga merupakan salah satu kegiatan yang pastinya menjadi wishlist di tiap tahunnya. Punya waktu yang bisa...