Saat
memasuki area pelataran parkir, beberapa ekor kuda tampak ditambatkan ke pohon-pohon
besar disekitarnya. Ada yang meringkik dan coba ditenangkan oleh pemiliknya,
ada juga yang anteng-anteng saja.
Teriakan
pun terdengar dari corong pengeras suara yang memberi semangat ataupun mengomentari
para joki dan kuda yang sedang berpacu. Sementara
di arena lintasan tampak sedang terjadi kejar mengejar antara beberapa kuda
pacuan.
Matahari
yang bersinar terik dan debu berterbangan dihempas oleh derap kaki kuda-kuda tak
mengurangi konsentrasi para joki cilik dengan tunggangannya masing-masing. Hari
itu bukanlah hari pertandingan resmi, tapi hanya merupakan jadwal latihan para
joki dan kudanya, namun tetap saja memacu adrenalin.
Tanpa
pelana, memakai penutup penutup kepala yang tidak standard dan dengan pecut
ditangan, anak-anak yang berusia dibawah 13 tahun ini tampak mahir memacu
kudanya.
Ya,
para joki cilik ini bahkan sudah dilatih sejak berusia 3 tahun.
Contohnya
Aldin salah satunya. Anak yang berusia 6
tahun, dalam beberapa kali putaran selalu menjadi pemenang atau yang terdepan.
Penonton
yang berada dibeberapa titik area lapangan di Kabupaten Dompu ini terus
menyemangati joki dan kuda jagoannya.
Tak hanya di tribun atau diluar pagar, namun selain pawang, beberapa
orang juga tampak berada di dalam lapanagan pacuan. Di sisi liuar lintasan
mereka bersorak, berteriak menyemangati para jagoannya.
Pacoa
Jara atau Pacuan Kuda biasanya dilakukan pada hari-hari besar seperti hari
Kemerdekaan Republik Indonesia hkususnya di daerah Pulau Sumbawa, NTB. Tadisi
turun-temurun ini tetap terjaga, hanya ada perubahan dari segi cara berlomba
ataupun pelindung untuk para joki.
Kudanya
pun bukanlah kuda sembarangan, melainkan kuda istimewa yang memang untuk dijadiakan
kuda pacu. Perawatan seperti memandikan
atau makanannya harus tetap terjaga.
Salah
satu yang tampak pada Pacoa Jara ini adalah keselarasan terjaganya kekayaan tradisi
leluhur dengan melakukan suatu kegiatan olahraga sekaligus juga hiburan bagi
masyarakat.
Kece!
ReplyDelete@Mumun: Thanks, Mun!
Delete