![]() |
Bukit Wairinding |
Di
hari pertama kami di tanah Sumba tepatnya di Sumba Timur, kami sudah
merencanakan untuk menghabiskan sore hari di bukit wairinding.
Dengan
berkendara mobil selama sekitar setengah jam, sampailah kami di bukit wairinding
yang menurut orang disana semakin terkenal setelah adanya film pendekar tongkat
emas, yang mengambil lokasi ini sebagai salah satu spot syutingnya disana.
Jalan
aspal yang mulus dan berkelok-kelok kita lewati dari mulai pusat kota Waingapu hingga
bukit wairinding. Dengan menggunakan
mobil, sekitar setengah jam perjalanan, sampailah kami di lokasi yang kami
tuju. Mobil diparkirakan dipinggir jalan
raya lalu kami mulai mendaki perbukitan kapur di Sumba ini. Tadi, sebelum sampai di tujuan kami sempat berhenti sejenak. Om supir yang membawa kami, menunjukkan satu bukit yang biasa disebut oleh orang lokal "sleeping giant" atau raksasa tidur.
![]() |
Sleeping Giant |
Begitu
sampai puncak bukit, terhampar pemandangan yang memanjakan mata. Lanskap wairinding yang berbukit-bukit dengan
hamparan savana yang sangat luas. Kami
datang kesana di bulan april 2017, sehingga hamparan rumput masih berwarna
hijau karena masih masuk dalam musim penghujan.
Namun jika kita datang pada musim kemarau yakni antara bulan juli hingga
oktober, makan savana disana akan berwarna kuning kecoklatan. 2 warna dengan sensasi yang berbeda tentunya.
![]() |
Berdua... |
Saat
kami sampai disana ada sekitar 6 orang yang sedang berfoto-foto mencari gaya
dan background yang pas.
Tak
berapa lama, mungkin sudah mendapatkan foto yang diinginkan, mereka pun meninggalkan bukit wairinding. Tinggalllah kami bertiga, saya, istri dan
anak menikmati pemandangan yang terus menerus mempesona kami selama disana.
![]() |
Menikmati suguhan alam |
Kemudian
tak tau dari mana asalnya dan kapan datangnya, ada 2 anak perempuan kecil sudah
ada disana. Kamipun menghampiri mereka
lalu bercakap-cakap dan tertawa bersama.
Ternyata mereka adalah salah satu
penduduk yang tinggal disekitar perbukitan wairinding.
![]() |
Bersama anak-anak setempat |
Matahari
mulai membenamkan diri, dan awan pun tak lagi cerah. Kami memutuskan untuk kembali ke kota
Waingapu.
No comments:
Post a Comment